Senin, 28 Desember 2015

Agama Agama di Korea Selatan

Berbeda dengan beberapa kebudayaan di mana hanya satu agama yang dominan, kebudayaan Korea memiliki berbagai ragam unsur agama yang telah membentuk cara berpikir dan tindakan mereka. Pada masa awal sejarah Korea, fungsi agama dan politik digabungkan, tetapi kemudian menjadi terpisah.
Dalam sejarah, orang Korea hidup di bawah pengaruh Shamanisme, Buddhisme, Taoisme atau Konfusianisme, dan di jaman modern, kepercayaan Kristen telah menembus negara ini dengan kuat, membawa satu faktor penting lain yang mungkin mengubah dunia rohani orang Korea. Perkembangan industrialisasi yang pesat yang terjadi dalam beberapa dekade dibandingkan dengan beberapa abad di Barat, telah menimbulkan kegelisahan dan rasa terasing yang merusak ketentraman jiwa orang Korea, sehingga mendorong mereka untuk memperdalam kegiatan keagamaan. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah penganut agama yang mencolok, dan munculnya institusi-institusi agama sebagai organisasi sosial yang berpengaruh.
Kebebasan agama dijamin oleh Undang-Undang Dasar Korea. Berdasarkan survei statistik sosial tahun 2005, 53,1% dari orang Korea menganut agama. Dari jumlah tersebut penganut agama Budha 43% dari jumlah populasi yang beragama, diikuti oleh Protestan 34,5%, dan Katolik 20,6%.
Agama Budha
Agama Budha adalah agama dengan filosofi disiplin tinggi yang menekankan keselamatan pribadi melalui kelahiran kembali dalam siklus reinkarnasi yang tak berakhir
Agama Budha dikenalkan di Korea pada 372 Masehi selama masa Kerajaan Goguryeo oleh biksu bernama Sundo yang datang dari Dinasti Qian Qin di China. Pada tahun 384, biksu Malananda membawa agama Budha ke Baekje dari bagian timur Jin di China. Pada saat Silla, agama Budha disebarkan oleh biksu Ado dari Goguryeo pada pertengahan abad lima. Agama Budha sepertinya didukung dengan baik oleh orang-orang yang memerintah pada jaman Tiga Kerajaan dikarenakan Budha cocok sebagai penopang spiritual dalam struktur pemerintahan, dengan Budha, sama seperti raja, berperan sebagai simbol kekuasaan yang dimuliakan. Di bawah perlindungan raja, banyak kuil dan biara dibangun dan penganutnya bertumbuh dengan cepat. Pada abad ke-6, biksu dan para seniman, dengan membawa kitab suci dan benda-benda suci agama Budha, berimigrasi ke Jepang untuk membentuk dasar awal budaya agama Budha di sana.
Pada saat Silla mempersatukan semenanjung pada 676, agama Budha dijadikan sebagai agama negara, meskipun sistem pemerintahan mengikuti garis Konfusianisme. Pada masa ini kecenderungan kerajaan kepada agama Budha menghasilkan perkembangan pesat kesenian dan arsitektur kuil agama Budha, termasuk kuil Bulguksa dan peninggalan masa lampau lainnya di Gyeongju, ibukota Silla. Tetapi para kaum bangsawan tenggelam dalam kehidupan mewah sehingga agama Budha sebagai agama negara
mulai mundur. Agama Budha kemudian mendirikan sekte Seon (Zen) untuk berkonsentrasi pada pencarian kebenaran universal melalui kehidupan yang sederhana.
Penguasa selanjutnya dari Dinasti Goryeo bahkan lebih antusias dalam dukungannya terhadap agama ini. Selama masa pemerintahan Goryeo, seni dan arsitektur Budha terus berkembang dan mendapat dukungan yang tiada batas dari para bangsawan. Pada masa inilah dibuat Tripitaka Koreana. Pada saat Yi Seong-gye, pendiri dari Dinasti Joseon mengadakan perlawanan dan memproklamasikan dirinya sebagai raja pada tahun 1392, dia berusaha untuk menghilangkan pengaruh agama Budha dari pemerintahan dan menjadikan Konfusianisme sebagai pedoman dalam manajemen pemerintahan dan pedoman etika moral. Selama 500 tahun pemerintahan Joseon, setiap usaha untuk menghidupkan kembali agama Budha mendapat perlawanan kuat dari para aparat pemerintahan dan cendikiawan penganut Konfusianisme.
Ketika Jepang dengan paksa mengambil alih Joseon pada tahun 1910, Jepang berusaha untuk mengasimilasikan sekte agama Budha Korea dengan yang ada di Jepang. Tetapi usaha ini gagal, dan bahkan menghasilkan keinginan kebangunan rohani dalam agama Budha asli di antara orang Korea. Beberapa dekade belakangan ini agama Budha lahir kembali dengan berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan pada masyarakat modern. Sementara kebanyakan biksu tetap berada di daerah pegunungan, tenggelam dalam meditasi dan pengendalian disiplin diri, beberapa turun ke kota untuk menyebarkan agama Budha. Banyak para biksu melakukan penelitian agama pada universitas-universitas baik di dalam maupun di luar negeri. Seon (agama Budha Korea yang berpusat pada meditasi) telah berkembang pesat dengan banyak pengikut orang asing mengikuti jejak langkah biksu Korea melalui pelatihan di Kuil Songgwangsa di propinsi Jeollanam-do dan pusat Seon baik di Seoul maupun di luar kota.
Konfusianisme
Didirikan oleh Konghucu (Confucius) pada abad ke-6 Sebelum Masehi, Konfusianisme lebih condong kepada etika moral dibandingkan kepercayaan agama. Konfusianisme adalah sistem ajaran etika – kebajikan, kebenaran, kesopanan dan kepemimpinan yang bijaksana – dirancang untuk menginspirasi dan mempertahankan pengaturan keluarga dan masyarakat yang benar. Masih saja Konfusianisme dapat dianggap sebagai agama tanpa Tuhan sebab seiring dengan berlalunya waktu, para pengikut telah menganggap suci pendiri agama ini dan dengan taat mengikuti disiplin-disiplin prinsip sistemnya.
Konfusianisme diperkenalkan bersamaan dengan naskah-naskah tulisan budaya China awal pada permulaan era kekristenan. Tiga Kerajaan Goguryeo, Baekje dan Silla meninggalkan rekaman yang menunjukkan keberadaan awal dari pengaruh Konfusianisme. Di Goguryeo, universitas negeri yang disebut Taehak didirikan pada tahun 372 dan institusi pendidikan swasta Konfusianisme
didirikan di propinsi-propinsi. Bahkan Baekje mendirikan institusi semacam itu lebih awal.
Silla Bersatu mengirim delegasi cendikiawannya ke Tang China untuk mengamati cara kerja institusi Konfusianisme secara langsung dan membawa pulang naskah-naskah tulisan dalam jumlah besar. Pada abad ke-10 bagi Dinasti Goryeo, agama Budha adalah agama negara, dan Konfusianisme membentuk tulang punggung struktur dan filosofi negara. Ujian masuk pegawai sipil Gwageo, yang mengadopsi sistem China pada akhir abad ke-10, sangat mendorong pikiran orang Korea untuk belajar Konfusianisme klasik dan nilai-nilai Konfusianisme yang berakar kuat.
Dinasti Joseon, yang didirikan pada tahun 1392, menerima Konfusianisme sebagai ideologi resmi dan mengembangkan sistem pendidikan, upacara dan administrasi sipil Konfusianisme. Ketika kuasa Barat dan Jepang mulai menggunakan kekuatan militer pada akhir abad ke-19 untuk memaksa Korea untuk membuka diri, para penganut Konfusianisme mendirikan “tentara kebenaran” untuk berperang melawan para penyerang.
Terdapat juga usaha untuk mengubah Konfusianisme dan mengadaptasikannya dengan kondisi pada saat itu. Para reforman ini menerima peradaban Barat yang baru dan berupaya untuk membentuk pemerintahan modernistik yang independen. Juga, selama penjajahan kolonial Jepang atas Korea, para reforman Konfusianisme bergabung dengan banyak pergerakan kemerdekaan untuk berperang melawan penjajahan Jepang. Sekarang ini, masih ditemukan pemujaan leluhur Konfusianisme, dan kebaktian leluhur dijunjung tinggi sebagai sifat baik dalam masyarakat
Katolik: Arus aktivitas misionaris kekristenan mencapai Korea di abad ke 17 pada saat fotokopi dari hasil kerja misionaris Katolik Matteo Ricci di China dibawa
kembali dari Beijing oleh misi penghormatan tahunan kepada Emperor China. Buku-buku yang ditulis ini bukan memuat doktrin keagamaan saja, tetapi juga termasuk aspek-aspek pendidikan negeri Barat seperti kalender matahari (solar calendar) dan hal-hal lain yang menarik perhatian para cendikiawan Joseon dari Silhak, atau Sekolah Pendidikan Praktis (School of Practical Learning)
Pada abad ke-18, beberapa penganut Katolik muncul di antara para cendikiawan dan keluarganya. Tidak ada pastor yang masuk ke Korea sampai pastor berkebangsaan China, Zhou Wenmo mengunjungi Korea pada tahun 1794. Jumlah penganut meningkat, walau penyebaran agama luar pada tanah Korea masih secara teknis melanggar hukum dan penganiayaan dilakukan secara sporadis. Pada tahun 1865, 2 tahun setelah berkuasanya Daewongun, penguasa yang benci terhadap orang asing, terdapat 12 pastor yang memimpin sebuah komunitas beranggotakan 23.000 orang penganut Katolik.
Pada tahun 1925, 79 orang Korea yang telah mati martir selama masa penganiayaan Dinasti Joseon, telah dibeatifikasi di Katedral St. Peter Basilica, Roma, dan pada tahun 1968 sejumlah 24 orang lagi mendapat penghormatan yang sama.
Selama dan setelah perang Korea (1950-1953), jumlah organisasi bantuan dan misionaris Katolik meningkat. Gereja Katolik Korea tumbuh dengan cepat dan hierarkisnya dibentuk pada tahun 1962. Pada tahun 1984, Gereja Katolik Roma di Korea merayakan peringatan usia dua abadnya dengan kunjungan ke Seoul oleh Paus Paulus II dan kanonisasi dari 93 orang Korea dan 10 orang misionaris Prancis. Ini adalah pertama kalinya upacara kanonisasi dilakukan di luar Vatikan. Ini memberi Korea jumlah santa Katolik terbesar ke empat di seluruh dunia.
Protestan
Pada tahun 1884, Horace N. Allen, seorang dokter medis berkebangsaan Amerika dan misionaris Presbyterian, tiba di Korea. Horace G. Underwood, dari denominasi yang sama, dan misionaris Methodist Episcopal, Henry G.
Appenzeller, datang dari Amerika Serikat tahun berikutnya. Mereka diikuti oleh misionaris-misionaris dari denominasi Protestan lainnya. Misionaris asing memberi kontribusi kepada masyarakat Korea dengan memberikan layanan medis dan pendidikan sebagai cara untuk menyebarkan keyakinan mereka. Protestan Korea seperti Dr. Seo Jae-pil, Yi Sang-jae and Yun Chi-ho, semuanya pemimpin kemerdekaan, berkomitmen untuk tujuan politik.
Sekolah-sekolah swasta Protestan, seperti Yonhi dan Ewha, berfungsi untuk meningkatkan pemikiran nasionalis orang awam. Asosiasi Pemuda Kristen Seoul (Young Men’s Christian Association/YMCA) didirikan pada tahun 1903 bersama dengan organisasi-organisasi Kristen lainnya. Organisasiorganisasi tersebut melaksanakan program-program sosial-politik dengan aktif, mendorong pelantikan kelompok pemuda Korea dengan tujuan yang sama. Kelompok ini tidak hanya mengejar masalah-masalah politik dan pendidikan tetapi juga membangunkan kesadaran sosial melawan praktek-praktek takhayul dan kebiasaan-kebiasaan buruk, sambil mempromosikan kesamaan laki-laki dan perempuan, penghapusan sistem selir, dan penyederhanaan upacara perayaan.
Agama Pribumi Asli
Runtuhnya Dinasti Joseon dan masuknya Jepang melahirkan berbagai kepercayaan baru.
Won-Buddhism didirikan untuk memimpin semua makhluk hidup yang tenggelam dalam lautan penderitaan menuju ke kebahagiaan yang tak terukur. Kepercayaan ini berbasiskan pelatihan moral dan ketabahan dan pencarian kebenaran. Nama Won-Buddhism, Wonbulgyo dalam bahasa Korea, adalah paduan kata yang menunjukkan kebenaran, pencerahan dan pengajaran: “Won” berarti kesatuan lingkaran dan melambangkan kebenaran mutlak. “Bul” berarti mencerahkan, dan “gyo” berarti mengajarkan kebenaran. Jadi, WonBuddhism adalah agama yang menyerukan pencerahan yang benar dan praktek pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Chondogyo dimulai sebagai gerakan sosial dan teknologi melawan persaingan yang merajalela dan perambahan asing pada 1860-an. Pada saat itu, disebut Donghak (Pembelajaran Timur) sebagai lawan “Pembelajaran Barat.” Prinsip dari Chondogyo adalah Innaecheon yang mengidentifikasikan manusia dengan “Haneullim,” Tuhan dari Chondogyo, walaupun dia tidak benar-benar sama dengan Tuhan. Setiap manusia memiliki Haneullim dalam pikirannya dan ini berfungsi sebagai sumber martabatnya, sementara pelatihan rohani membuat orang tersebut bersatu dengan yang ilahi.
Daejonggyo, agama nasional yang memuja Dangun, memainkan peran yang penting dalam memimpin pergerakan kemerdekaan Korea selama 1910- 1920 an.
Islam
Walaupun terdapat pertukaran perdagangan dan diplomasi antara Dinasti Goryeo dan dunia Islam, hubungan ini berakhir pada masa Dinasti Joseon.
Orang-orang Korea pertama yang diperkenalkan ke Islam dalam beberapa waktu terakhir adalah pekerja-pekerja yang dikirim ke bagian utara timur China pada awal abad ke-20 sebagai bagian dari kebijakan koloni penjajahan Jepang. Beberapa orang yang beralih agama Islam kembali ke kampung halaman setelah Perang Dunia II. Mereka hidup sendiri dengan kepercayaan baru mereka sampai Perang Korea, di mana pasukan keamanan PBB membawa pasukan Turki. Pasukan Turki mengajak orang Korea yang telah beralih agama tersebut untuk bergabung dalam sembahyang.
Pembukaan layanan Islam Korea diadakan pada September 1955, diikuti dengan pemilihan pertama Imam Korea. Komunitas Islam Korea (Korean Islamic Society) meluas dan diatur kembali menjadi Federasi Muslim Korea (Korean Muslim Federation) di tahun 1967, dan mesjid pusat didirikan di Seoul pada tahun 1976.

Manusia-Manusia Trotoar

Manusia-Manusia Trotoar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Pak, Bu, Mbak! Tolongin ibuku, Mas! Kumohon! Aku nggak bohong.”
Orang-orang masih saja lalu lalang melewati trotoar depan minimarket itu. Seorang gadis kecil semakin keras menangis sambil memeluk ibunya. Wajah ibunya tampak pucat. Keringat dingin mengucur deras dari wajah si gadis kecil. Sedari tadi ia berteriak meminta tolong kepada manusia yang berjalan melewati mereka berdua.
Namun tak ada yang mendengar, tak ada yang mau peduli.

Malam semakin menyergap, menyeringai di sudut-sudut hari. Semakin lama semakin gelap, namun gadis kecil masih saja merengek meminta bantuan.
“Tolong! Siapa aja yang punya hati. Ibuku sakit. Tolong, Pak, Bu!”
Suaranya sedikit demi sedikit hilang di telan malam. Sayup-sayup terdengar gigi ibunya yang bergetar di buai dingin dalam dekapan malam. Gadis kecil itu pingsan, sudah sedari tadi pagi ia belum makan. Dan belum ada satupun manusia yang datang, hanya untuk sekedar bertanya “Ada apa?”
Ibunya sudah tak membuka matanya lagi, badannya dingin, wajahnya pucat, darahnya berhenti, jantungnya sudah tak berdetak…
‘DIA SUDAH MENINGGAL’

Sang ibu pergi dalam keheningan malam. Sementara gadis kecil tertidur menggigil memegang perutnya yang berbunyi, memaksa minta diisi makanan. Hanya
... baca selengkapnya di Manusia-Manusia Trotoar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Berbuat Sesuatu Untuk Mimpi

Berbuat Sesuatu Untuk Mimpi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku pertama kali mengenal mimpi saat berumur 10 tahun. aku melihat mimpi itu seolah menjadi masa depanku kelak, mimpi itu selalu datang dikala semangatku rapuh. Semakin hari mimpi itu semakin dekat, dekat sekali seperti jari tengah dan telunjuk, Dia dia seolah – olah meyakinkanku bahwa ini akan menjadi kenyataan jika aku berbuat sesuatu..”

“‘berbuat sesuatu?’ apakah makna kata itu?”
‘sesuatu..’ kata sesuatu itu universal, karena mencakup banyak hal, bisa ini bisa itu.. dan kata inilah yang kucari selama 4 tahun belakangan ini!!”

Setelah lama merenung di depan danau yang indah nan sunyi itu, aku segera pergi ke perpus untuk memenuhi janji dengan pamanku. Sebelum sampai perpus, di jalan aku di hadang angin yang bertiup kencang dan sebuah kertas mengenai kakiku, dan kamu tau apa kertas itu? Itu ‘Kertas bekas gorengan’,, berminyak, lecek, kotor, dsb. Saat aku ingin menyingkirkannya aku melihat kata – kata yang lagi – lagi membuat ku penasaran: “berbuatlah sesuatu untuk merubah nasibmu”.

Lagi – lagi kata itu, mengapa k
... baca selengkapnya di Berbuat Sesuatu Untuk Mimpi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 26 Desember 2015

Mobil-Mobil Listrik Canggih Buatan Indonesia

Mobil Sport Super Mewah Buatan Indonesia yg tidak kalah Keren
Indonesia memang bisa dibilang agak sedikit tertinggal dari negara-negara lain seperti Malaysia dan Australia dalam uruan pengembangan industri mobil. Kedua negara tersebut telah memiliki mobil nasional yang murni diproduksi di dalam negeri. Sebut saja Proton dari Malaysia dan Holden dari Australia, keduanya adalah mobil asli besutan dari kedua negara tersebut. Dalam hal mobil komersil berbahan bakar fosil, Indonesia memang kalah dibanding dengan dua negara tersebut, namun dalam urusan pengembangan mobil ramah lingkungan, Indonesia bisa dibilang sebagai salah satu yang terdepan. Saat ini ada sekitar 7 mobil modifikasi yang menggunakan tenaga listrik dan mobil-mobil tersebut 100% buatan lokal. Untuk urusan mobil listrik, Indonesia patut berbangga karena mobil-mobil tersebut termasuk salah satu yang paling maju di dunia. Ada sekitar 7 mobil listrik asli buatan Indonesia yang bisa dibilang sudah cukup hebat. Dari segi model, mobil-mobil tersebut terlihat layaknya mobil sport super mewah yang hanya diproduksi oleh pabrikan Eropa. Mobil-mobil tersebut antara lain adalah:

1. SKEV-1

SKEV-1  Mobil sport super mewah buatan anak bangsa adalah SKEV-1 ( Signal Kustom Electric Vehicle 1 ). Mobil ini adalah mobil sport listrik hasil kerjasama dari coachbuilder Signal Kustom dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mobil ini pertama diperkenalkan di tahun 2011 dan pada waktu itu, mobil ini sempat menghebohkan para penggiat otomotif di seluruh dunia.


2. SV-1

SV-1 Mobil ini adalah kelanjutan dari proyek SKEV-1 yang digagas oleh coachbuilder Signal Kustom dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mobil ini memiliki model yang sangat indah dan dalam hal kemampuan mesin, mobil ini berada diatas SKEV-1.


3. Tuxuci

Tuxuci Mobil ini sempat menjadi buah bibir karena mobil ini digagas oleh Dahlan Iskan yang merupakan menteri BUMN pada masa itu. Sama dengan SKEV-1 dan SV-1, mobil ini memiliki model layaknya mobils sport dari Eropa. Sayangnya Dahlan Iskan gagal memproduksi mobil ini secara masal karena ada masalah pada mekanisme mesinya.


4. E&C

E&C Mobil besutan ITS Surabaya ini memilik wheelbase yang lebih besar dibandingkan mobil listrik nasional lainya, sehingga para pengendara mobil ini bisa mendapatkan ruang yang lebih besar. Untuk sekali pengisian, mobil ini bisa berjalan sejauh 24 kilometer.


5. Pindad Piev

Pindad Piev Sebagai salah satu perusahaaan  paling maju di Indonesia dalam hal teknologi, PT.Pindad tidak mau kalah dalam hal pengembangan mobil listrik. Mobil besutan PT. Pindad ini mampu berjalan hingga kecepatan 80 km/jam sejauh 80 Km.


6. Selo

Selo Mobil ini adalah pengemabangan dari Tuxuci. Seperti halnya Tuxuci, mobil ini memiliki aura sport yang sangat kuat. Mobil buatan Putra Petir ini juga mendapatkan dukungan dari Dahlan Iskan.


7. Gendhis

Gendhis Satu lagi mobil buatan tim Putra Petir adalah Gendhis. Tidak seperti Selo yang memiliki aura sedang sport layaknya Ferrari atau McLaren, mobil ini memiliki model yang lebih terlihat seperti sport SUV. Meskipun Indonesia terkenal sebagai pasar mobil murah di dunia, namun belum ada satupun dari mobil-mobil diatas yang diproduksi secara masal, tidak menutup kemungkinan jika mobil mewah diatas akan dijual lebih murah dari mobil mewah lainnya. Dengan adanya mobil-mobil diatas, terlihat jelas bahwa secara teknologi negara kita ini tidak kalah dibandingkan dengan negara lain.


Kamis, 24 Desember 2015

Cara termudah stem gitar agar tidak fals...


Jika kalian ingin memainkan alat musik gitar, tentunya terlebih dulu senar gitar harus distem agar suaranya tidak fals. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menyetem gitar. Bisa menggunakan tuner maupun dengan cara menyamakan suara senar gitar.
Cara dibawah ini sangat sering digunakan oleh pemain gitar untuk menyetem senar gitar dikarenakan paling gampang dan sederhana tanpa menggunakan tuner ataupun aplikasi stem gitar.
  • Stem senar ke 1 dulu (senar paling bawah / yang paling tipis), sesuaikan dengan feeling kalian tapi disarankan jangan terlalu kendur.
  • Setelah menurut kalian pas, kemudian tekan fret ke 5 pada senar ke 2 dan bunyikan. Samakan bunyinya dengan senar ke 1 tapi senar ke 1 tidak ditekan pada fret apapun.
  • Dilanjut dengan menekan fret ke 4 pada senar ke 3 dan dibunyikan. Samakan dengan senar ke 2 tapi senar ke 2 tidak ditekan pada fret apapun.
  • Kemudian tekan fret ke 5 pada senar ke 4 dan dibunyikan. Samakan dengan senar ke 3 tapi senar ke 3 tidak ditekan pada fret apapun.
  • Setelah itu tekan fret ke 5 pada senar ke 5 lalu bunyikan. Samakan suaranya dengan senar ke 4 tapi senar ke 4 tidak ditekan pada fret apapun.
  • Setelah itu tekan fret ke 5 pada senar ke 6 (senar paling atas / yang paling tebal) dan bunyikan. Samakan suaranya dengan senar ke 5 tetapi senar ke 5 tidak ditekan pada fret apapun
Untuk mempermudah, berikut kami sertakan gambar yang bisa kalian dilihat dibawah ini. Titik yang berwarna merah adalah senar yang di tekan.
cara menyetem gitar
Dengan cara ini kalian dapat melatih pendengaran dan mengasah feeling untuk yang masih pemula dan baru belajar. Tapi apabila tidak ingin ribet, kalian bisa membeli tuner di toko alat musik. Harganya bervariasi, biasanya kisaran 100 ribu rupiah. Thanks you.....


Senin, 21 Desember 2015

Seorang warga Korea Selatan menjadi Mualaf




Alhamdulilah Islam Semakin Maju  Di Korea Selatan Semakin Dipercaya Bahwa Agama Yang Damai, Warga Korea Tidak Terpancing Oleh Isu ISIS,

Bulan bulan Kemaren Kosel Geger Warga Indonesia yang Ditangkap gara Gara Terduga Ikut Anggota Golongan ISIS, karena WNI upload foto foto dirinya menggunakan Atribut ISIS,
dan Ditemukan Senapan Mainan , Buku Buku Dikamarnhya Yang Ditinggali,

Dan Hari Ini Seorang Warga Korea Memeluk Islam Di Masjid Sirotol Mustaqim Ansan,
Pada Pulul 12:20 WKS

seorang warga negara korea bernama asli Chung Byung Moon mengucap dua kalimat syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai jalan hidupnya.

Dihadapan Imam Sandi Firdaus dan disaksikan beberapa Jamaah secara Ikhlas dan rela Pria kelahiran tahun 1955 yang sehari - hari bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia ini menanggalkan keyakinan yang lama dan memeluk Islam dan diberikan nama Islam "Malik Ilman". Dan acara seremonialnya dilaksanakan Ba'da Dhuhur.


Semoga semua mualaf diberikan keistiqomahan dan semoga semakin banyak warga negri ginseng ini masuk Islam di kemudian hari.. amiin
.


Liat Foto Foto ,,,,

Muhammad Nur Terlihat Bahagia Melihat Sahabat Barunya
Muhammad Nur (kiri) yang telah masuk islam sebulan yang lalu dan Malik Ilman yang bersyahadat tadi siang. pukul 12:20 WKS 12-20-2015




Sabtu, 19 Desember 2015

Cara Transfer Foto ke keramik


Cara membuatnya cukup sederhana tapi perlu keuletan dan ketelitian aja.
Yang bisa digunakan untuk mencetak kertas decal adalah:
1. Printer laser warna
2. Printer inkjet dengan tinta durabrite atau tinta pigment.
Karena kedua jenis tinta diatas tahan tehadap sinar UV. dan tidak mudah luntur.
Setelah kertas decal dicetak dengan salah satu tinta diatas, tunggu kering benar ( untuk tinta inkjet ). Kalau memakai printer laser tidak perlu menunggu kering.
Lapisi dengan pilox clear 128 sebanyak 3 lapis.
Keringkan minimal 2 jam jangan lebih dari sehari, karena mudah robek pada waktu penempelan.
Setelah cukup kering, gunting dan celup kedalam air, biarkan sampai lapisan pilox dan gambarnya  lepas dari kertasnya. Sebelum ditempel,  permukaan keramik dibasahi dengan air dulu, Agar mudah menggeser untuk mengatur posisinya. Gosok dengan karet rakel yang sudah ditipisi atau kain bekas dari bahan woll. Gosok perlahan dari tengah ketepi sampai seluruh permukaan dan tidak ada gelembung lagi dibawahnya lapisan pilox dan gambarnya.













Diatas adalah foto karet rakel untuk menggosok kertas decal, ujungnya dibuat tipis agar mudah mengikuti bentuk benda yang akan ditempel.
Setelah gambar pindah kepermukaan keramik, ( transfer ), keringkan, bisa dibiarkan didalam ruangan setengah hari atau dijemur di matahari atau pakai hairdryer.
Agar supaya tahan terhadap air hujan, semprot lagi dengan pilox clear bagian tepinya

Rabu, 16 Desember 2015

Kami Tak Berwajah

Kami Tak Berwajah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pukul sepuluh pagi, kereta tiba di stasiun. Terlambat lima belas menit karena perbaikan jalur, sebuah hal yang sangat tidak biasa terjadi. Rumor mengatakan bahwa ada sekelompok teroris yang merusak magnet rel, yang lainnya menuduh kelompok anti-pemerintah, dan lain-lain. Namun aku tahu bahwa semua itu tidak benar.

Rel rusak karena putusnya arus. Sumber listriknya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang terdapat di Cirebon, mengalami kerusakan pagi ini. Aku tahu karena aku bekerja di sana, dan belum ada sejam lalu aku dikabari kerusakan tersebut.

Kereta mulai meluncur, tanpa suara, secepat peluru menuju Jakarta. Aku bersandar di kursiku, menghela napas pelan. Minggu ini bukanlah minggu yang baik, apalagi dengan semua investigasi yang dilakukan terhadapku dan seluruh badan keuangan yang kukepalai.

Setelah pikiranku terasa lebih baik, aku meraih koperku dan mengeluarkan koran hari ini yang ku beli di stasiun. Sebagian besar isinya adalah berita internasional, dan nyaris semuanya ad
... baca selengkapnya di Kami Tak Berwajah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

ALANGKAH INDAHNYA JIKA CINTA KITA KEPADA ALLAH DAN ROSUL-NYA SEPERTI CINTANYA LAILA DAN MAJNUN

Sebuah Cerita kisah cinta dua sejoli yang sedang dimabuk asmara, Membangkitkan semangat luar biasa untuk mempertahankan cintanya. Mereka rel...