Malam Nisfu Sya'ban dinamakan malam pengampunan atau malam maghfirah. Imam Al Gozhali RA mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat atau pertolongan.
Amalan Nisfu Syaban berharap pengampunan dosa, dikabulkan segala permohonan, dan pahala yang berlimpah. Untuk itu, akan sangat merugi bila kita tidak melakukan amalan-amalan Nisfu Syaban ini dengan maksimal.
1. Sholat sunah
Nisfu Sya'ban dapat dimulai dengan melakukan sejumlah salat sunah. Salat sunah yang dianjurkan adalah salat hajat, salat taubat, dan salat tasbih. Bisa memakai urutan sebagai berikut : Ba'da Maghrib membaca Surat Yaasiin 3x. Ba'da isya Sholat sunah, baik itu sholat hajat, sholat taubat atau sholat tasbih. Untuk berdzikir, istighfar membaca sholawat dan bertasbih bisa dilakukan dirumah menjelang tidur.Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
2. Takbiratul IhramSholat seberti biasa ba'da Surah Al fatikhah membaca surat Al-Qur'an, diteruskan dengan membaca tasbih sebanyak 15 kali seperti di bawah ini:
Subhanallah, Walhamdulillah, walaa ilaaha illa allah, wallahu akbar
Artinya : Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.
3. Rukuk dengan membaca bacaan rukuk
Dilanjutkan dengan membaca tasbih sebanyak 10 kali
4. Itidal dengan membaca bacaan Itidal
Dilanjutkan dengan membaca tasbih sebanyak 10 kali
5. Sujud dengan membaca bacaan sujud
Dilanjutkan dengan membaca tasbih sebanyak 10 kali
9. Duduk di antara dua sujud dengan bacaannya
Dilanjutkan dengan membaca tasbih sebanyak 10 kali
10. Sujud kedua kali
Dilanjutkan dengan membaca tasbih sebanyak 10 kali
12. Duduk Tasyhud Akhir
Pada saat duduk tasyahud akhir, membaca tasbih dilakukan terlebih dahulu sebanyak
Hal yang kembali harus Anda perhatikan adalah, jika dilakukan pada siang hari maka rakaat yang dikerjakan sebanyak 4 kali dengan 1 salam.
Sedangkan ketika dilakukan di malam hari, rakaat dilakukan sebanyak 4 kali dengan 2 salam.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْم
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا
يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ
وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ
الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ
كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ
مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ
وَحِرمَانِيْ وَتَقْتِيْرَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا
مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ
كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء
وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب. إِلَهِيْ بالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ
لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ
أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا
لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُاَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ
أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ
اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا، أَوْ رِزْقٍ
تَبْسُطُهُ، أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا اَللهُ
يَا اَللهُ يَا اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.اَللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا
تَقِيًّا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا، لَا كَافِرًا وَلَا شَقِيًّا، وَقَلْبًا
سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اَللَّهُمَّ امْلأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ
مُشَاهَدَتِكَ وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ
وَعِلْمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Artinya:
“Ya Allah Tuhanku pemilik nikmat, tiada ada
yang bisa memberi nikmat atasMU. Ya Allah pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya
Allah Tuhanku pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tidak ada yang patut
disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat berlindung
dan pada Engkau pula tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah
Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besarmu bahwa aku
adalah orang yang tidak celak, atau terhalang dari nikmatmu, atau orang yang
dijauhkan, atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon
dengan karuniamu, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan
orang-orang yang berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk
kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitabmu yang telah
diturunkan kepada Nabi yang telah Engkau utus, dan perkataanmu adalah benar,
yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendakiNya dan
padaNya sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalli yang Mahabesar pada malam Nisfu
Sya’ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku
memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui
atau yang tidak aku ketahui, Engkaulah yang Mahamengetahui segala sesuatu yang
tersembunyi. Dan aku selalu mengharap limpahan rahmatmu ya Allah Tuhan yang
Maha Pengasih.”
2. Membaca surat Yasin tiga kali
Setelah itu, lanjutkan dengan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali.Surat Yasin pertama