Membangun Pribadi Sukses

Baik, sebenarnya judul yang lebih tepat adalah: “Bagaimana tipikal atau ciri orang yang telah menyadari pentingnya keselarasan antara pendidikan dan dunia kerja”. Untuk mempersingkat, kami sebut saja “Karakter yang sesuai dengan tema”
Ada kemungkinan Anda akan melakukan komparasi antar satu karakter (sebagai tokoh sukses) dengan lainnya. Anda bisa saja sebenarnya menjadikan pribadi yang tidak sukses sebagai tokoh utama; itu pilihan Anda. Apapun, berikut adalah bagaimana tipikal seseorang yang telah menyadari betapa pentingnya dia “mendidik” atau menggembleng dirinya agar siap dan selaras dengan dunia kerja.
Dia sejak awal berusaha menggali potensi dirinya dengan melalui pengisian kuesioner, meminta masukan dari guru, teman-teman dan keluarganya, membaca buku tentang eksplorasi diri dan potensi, mencoba pengalaman langsung di lapangan, ataupun cara-cara yang lain.
Dia berusaha mempertemukan antara minat dan hasrat (apa-apa yang dia suka untuk lakukan dan jalani, bisa juga dilihat dari hobi) dengan bakat (kemampuan bawaan, apapun yang dia relatif lebih mudah mempelajari dibanding sebaya). Pertemuan itu menghasilkan cita-cita yang menjadi target capaian.
Meskipun dia merasa impiannya berubah-ubah, namun dia tetap membuat rumusan impian. Karena setiap penargetan impian, jikapun itu salah, akanlah mendekatkan dia pada cita-cita sejatinya.
Dia tidak sekedar pasrah dan pasif atas materi pelajaran yang diterimanya di sekolah/kuliah melainkan bersedia secara mandiri belajar dan mengembangkan wawasan dan keterampilan dari beragam sumber. Dia belajar mandiri dari internet (membaca artikel dan berlangganan tulisan dari website sesuai target cita-cita, mengikuti diskusi online, aktif terlibat dalam komunitas online sesuai cita-cita, belajar video edukasi dari youtube atau lainnya).
Sebagai bentuk pembelajarannya, dia juga bersikap lebih strategis dalam berteman. Dalam bersosialisasi di facebook, semisal, dia tidak sekedar menambah teman, melainkan memilih teman-teman yang bisa mendekatkan dirinya dengan impiannya. Dia mau mencari orang-orang yang lebih tua daripada dirinya, yang lebih dulu sukses dalam bidang yang dia cita-citakan. Dia menggunakan social media (facebook, twitter, linkedin) untuk membangun jejaring profesional, sehingga ketika masih di bangku pendidikan dia sudah kenal dengan para profesional di bidang pekerjaan yang dia kejar.
Selama sekolah atau kuliah, dia sangat suka mengikut program Kerja Praktek atau Kuliah Kerja Nyata. Dia tidak sembarangan memilih lokasi belajar melainkan memilih betul perusahaan yang sesuai dengan arahan cita-citanya. Ketika sudah diterima di perusahaan KP, dia pun bersungguh-sungguh belajar, bukannya sekedar asal jadi membuat laporan KP.
Dia juga aktif di kegiatan OSIS atau kemahasiswaan untuk belajar softskill. Tidak begitu penting apakah dia menjadi ketua organisasi atau tidak, yang penting dia terus mengasah kemampuannya semisal dalam menulis proposal kegiatan yang baik, mengelola kegiatan, berbicara di depan publik, membangun kerja tim, dsb.
Dia memberanikan diri mengikuti magang berwirausaha dan bahkan memulai usaha kecil-kecilan.
Dia secara aktif mengikuti perkembangan dunia kerja khususnya di bidang yang dia suka. Semisal dia menyukai dunia arsitektur, maka dia berlangganan blog post melalui RSS, mengikuti diskusi online, menggabungkan diri dalam komunitas, serta secara umum bersikap terbuka terhadap perihal yang membuatnya familiar dan akrab dengan perkembangan dunia kerja terkini pada sektor yang dia pilih.
Apakah semua hendak dihimpun dalam 120 detik? Tidak mungkin. Bahkan jika Anda hanya memilih satu titik tekan saja, itu sudah cukup. Semisal Anda mengkonsentrasikan pada aspek bagaimana seseorang ketika menjalani kerja praktek. Dari situ saja sudah banyak hal yang bisa dieksplorasi.
Demikian, silahkan bereksplorasi, semoga sudah lebih ada gambaran