Bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang dimuliakan. Bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah ini berada tepat di antara bulan Rajab dan Ramadan.
Ada banyak peristiwa besar dalam Islam yang terjadi pada bulan Syaban. Di antaranya, pemindahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa menjadi menuju Kabah dan waktu diangkatnya catatan amal manusia.
Keutamaan bulan Syaban
Selain itu, dijelaskan pula keutaman bulan Syaban dalam suatu hadits yang artinya: Dari Abu Musa Al-Asy'ari, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya'ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Setiap 14-15 Syaban, banyak umat muslim yang memperingati malam Nisfu Syaban. Pada tahun ini, malam Nisfu Syaban akan jatuh pada 8-9 April 2020 mendatang.
Mengingat berbagai keutamaan bulan Syaban, ada baiknya untuk menunaikan berbagai ibadah sunah agar keimanan semakin bertambah. Salah satunya dengan manunaikan sholat sunah Nisfu Syaban.
Loading...
Dihimpun dari berbagai sumber pada Selasa (31/3), berikut tata cara sholat sunah Nisfu Syaban beserta niat dan doanya.
Tata cara sholat sunah Nisfu Syaban.
Berikut tata cara sholat sunah Nisfu Syaban beserta bacaan doanya:
1. Membaca niat.
Bacaan niat sholat sunah pada malam Nisfu Syaban sebaiknya dengan niat sholat sunah mutlak.
"Usholli sunnatan rak'ataini lillahi ta'ala"
"Usholli sunnatan rak'ataini lillahi ta'ala"
Artinya: "Saya niat sholat sunnat dua rakaat karena Allah Ta'ala"
2. Takbiratul Ikhram, yakni mengangkat kedua tangan ke atas sambil mengucap "Allahu Akbar"
3. Membaca doa iftitah, al fatihah, dan surat pendek. Diutamakan membaca surat Al Kafirun.
4. Melakukan rukuk.
5. Iktidal.
6. Sujud.
7. Duduk di antara dua sujud.
8. Sujud kedua.
9. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua.
10. Pada rakaat kedua, diutamakan membaca suat Al Ikhlas setelah Al Fatihah.
10. Pada rakaat kedua, diutamakan membaca suat Al Ikhlas setelah Al Fatihah.
11. Duduk tahiyat akhir.
12. Mengucap salam.
Amalan setelah sholat sunah Nisfu Syaban
Setelah sholat dianjurkan membacan surat Yasin sebanyak tiga kali sambil niat dalam hati. Pada bacaan surat Yaasin pertama diniatkan untuk memohon umur panjang yang semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT.
Pada bacaan surat Yaasin yang ke dua diniatkan untuk memohon rezeki yang banyak dan halal untuk bekal beribadah kepada Allah SWT.
Pada bacaan Yaasin yang ketiga diniatkan memohon keteguhan iman.
Tata cara sholat tasbih di malam Nisfu Syaban.
Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim juga bisa mendirikan sholat sunah tasbih. Tata caranya sama seperti sholat sunah lainnya, namun diselingi bacaan tasbih yakni: "Subhanallah, walhamdulillah, walaa, ilaaha illa allah, wallahu akbar"
Artinya: "Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar"
Urutan tata cara sholat tasbih:
1. Tabiratul Ikhram.
2. Membaca surat Al Fatihah dan surat pendek.
3. Membaca kalimat tasbih 15 kali sebelum ruku.
4. Rukuk.
5. Membaca kalimat tasbih 10 kali sebelum i'tidal
4. I'tidal.
5. Membaca 10 kali kalimat tasbih sebelum sujud kedua.
6. Sujud.
7. Membaca 10 kali kalimat tasbih sebelum duduk antara dua sujud.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Membaca 10 kali kalimat tasbih sebelum sujud kedua.
10. Sujud kedua.
11. Membaca 10 kali kalimat tasbih.
12. Duduk istirahat sebelum berdiri untuk rakaat kedua.
13. Membaca 10 kali kalimat tasbih.
14. Pada rakaat kedua lakukan hal yang sama sampai salam.
2. Membaca surat Al Fatihah dan surat pendek.
3. Membaca kalimat tasbih 15 kali sebelum ruku.
4. Rukuk.
5. Membaca kalimat tasbih 10 kali sebelum i'tidal
4. I'tidal.
5. Membaca 10 kali kalimat tasbih sebelum sujud kedua.
6. Sujud.
7. Membaca 10 kali kalimat tasbih sebelum duduk antara dua sujud.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Membaca 10 kali kalimat tasbih sebelum sujud kedua.
10. Sujud kedua.
11. Membaca 10 kali kalimat tasbih.
12. Duduk istirahat sebelum berdiri untuk rakaat kedua.
13. Membaca 10 kali kalimat tasbih.
14. Pada rakaat kedua lakukan hal yang sama sampai salam.
Doa malam Nisfu Syaban.
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا
اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ
اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ
اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ
اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ
فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ
حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ
اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ
قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو
اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ
بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ
الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ
اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ
عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
"Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin.
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi famhu.
Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.
Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama."
Artinya:
"Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.
"Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.
Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.
Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.
Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak ku ketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang.
Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."
Keutamaan Shalat Tasbih
Sholat tasbih yang umat muslim kerjakan memiliki berbagai macam keutamaan. Keutamaan itu belum banyak diketahui oleh umat muslim. Berikut ini adalah keutamaan shalat tasbih yang harus diketahui :
- Sholat Yang Kalimatnya Paling Dipilih Oleh Allah SWT
Tanpa kita sadari bahwa Allah sangat menyukai bacaan tasbih sehingga DIA menjadi kalimat yang paling dipilih oleh Allah SWT. Pernah suatu kali Rasulullah ditanya oleh sahabatnya, ucapan apa yang terunggul?, Rasulullah pun menjawab dengan ucapan seperti ini :
مَا اصْطَفَى اللهُ لِمَلاَئِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Yang dipilih Allah SWT terhadap para malaikat NYA dan hamba NYA merupakan ucapan : Subhanallahi wa bihamdihi’ ( HR. Muslim )
- Timbangan Amal Akan Berat
Ucapan tasbih ternyata bisa memberatkan timbangan amal di akhirat kelak nanti, seperti dengan apa yang disabdakan oleh Rasululah SAW seperti berikut ini :
كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِى الْمِيْزَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
“Ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim” ( HR. Bukhari dan HR. Muslim)
- Penghapus Dosa
Keutamaan sholat tasbih lainnya adalah bisa digunakan sebagai penghapus dosa. Oleh sebab itu ada syeikh yang menganjurkan untuk melakukan sholat tasbih sebelum sholat hajat agar dosa-dosanya diampuni sehingga sholat hajatnya akan diterima oleh Allah SWT.
Memohon ampunan karena dosa juga bisa melakukan shalat tahajjud yang kemudian di lanjutkan dengan shalat taubat dengan bersungguh-sungguh.
Berikut ini sabda Rasulullah SAW yang berhubungan dengan shalat tasbih atau ucapan tasbih :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ
الْبَحْرِ
Bunyi sabda Rasulullah SAW tersebut adalah “Subhanallahi wa bi hamdihi yang dibaca sebanyak 100 kali maka Allah bisa menghapuskan kesalahan meskipun kesalahan tersebut sebanyak buih yang ada di lautan.” ( HR. Muslim dan HR. Bukhari )
- Memiliki Perkebunan Kurma
Umat muslim yang melaksanakan sholat tasbih akan memiliki perkebunan kurma di surga kelak. Hal tersebut sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi seperti berikut ini :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
Bunyi dari hadist tersebut adalah “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat tasbih subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga.” ( HR. at-Tirmidzi )
- Menghindarkan Dari Kesedihan Dan Penyakit Berat
Jaman seperti saat ini banyak sekali penyakit berat yang susah untuk disembuhkan. Salah satunya adalah penyakit stroke. Umur yang sudah tua rentan untuk terkena berbagai macam penyakit salah satunya adalah stroke. Shalat tasbih ternyata memiliki keutamaan untuk menghidarkan dari rasa sedih dan terhindar dari penyakit berat seperti stroke.
Hal tersebut berdasarkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu as-Sunni dan juga Ahmad. Dalam hadist itu diriwayatkan jika suatu kali orang muslim bernama Qabishah al-Makhariq mendatangi Rasulullah dan berkata:
“Wahai Rasulullah, ajarkan aku beberapa ucapan atau kalimat yang dengan kalimat itu, Allah akan memberi manfaat kepadaku, karena umurku sudah tua dan aku merasa lemah dalam melakukan apapun. Rasulullah pun menjawab seperti berikut ini, Adapun untuk duniamu, maka setelah engkau selesai shalat Shubuh, ucapkanlah tasbih sebanyak tiga kali.”
Berikut ini adalah bunyi hadistnya :
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Artinya:
“Jika engkau membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit biasa, belang, lumpuh akibat pendarahan otak (stroke).” ( HR. Ibnu as-Sunni dan HR. Ahmad)
- Shalat Tasbih Sebagai Senjata Untuk Menghadapi Persoalan Besar
Keutamaan shalat tasbih yang dilakukan oleh umat muslim bisa dijadikan sebagai senjata untuk mengatasi berbagai macam persoalan besar.
Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang mengatakan jika Rasulullah menghadapi persoalan penting, maka Rasulullah akan mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan, “Subhanallahil azhim.” Sedangkan at-Tirmidzi meriwayatkan jika beliau berdoa dengan sungguh-sungguh, maka Rasulullah akan mengucapkan,“Ya hayyu ya qoyyum.”
- Menjadi Senjata Saat Krisis Pangan
Shalat tabsih juga bisa digunakan sebagai sejata menghadapi krisis pangan. Suatu saat umat muslim akan menghadapi masa krisis pangan, salah satu masa krisis pangan yang akan dihadapi adalah saat Dajjal muncul di permukaan bumi. Saat itu makanan orang beriman adalah tasbih dan juga taqdis.
Seperti yang diriwayatkan oleh al-Hakim dengan hadist berikut ini :
طَعَامُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِي زَمَنِ الدَّجَّالِ طَعَامُ الْمَلاَئِكَةِ: التَّسْبِيْحُ وَالتَّقْدِيْسُ، فَمَنْ كَانَ مَنْطِقُهُ يَوْمِئِذٍ التَّسْبِيْحَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُ الْجُوْعَ
Artinya:
“Makanan orang beriman pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah akan menghilangkan darinya kelaparan” ( HR. al-Hakim)
Manfaat Shalat Tasbih
Sholat tasbih juga memiliki beberapa manfaat. Tidak semua umat muslim tahu manfaat apa saja yang akan didapatkannya dengan melakukan sholat tasbih.
Berikut ini adalah beberapa manfaat sholat tasbih yang bisa didapatkan oleh umat muslim yang melaksanakannya :
- Menentramkan Batin
Dengan melakukan sholat sunnah seperti sholat tasbih, umat muslim yang melakukannya bisa memiliki ketentraman batin. Mengagungkan nama Allah di setiap gerakan sholat tasbih bisa membuat batin tentram dan merasa dekat dengan Allah.
- Dosa Terhapus
Manfaat sholat tasbih yang banyak diketahui adalah dosa umat muslim yang mengerjakan sholat tersebut bisa dihapus dosanya. Meski dosanya sebanyak buih yang ada di lautan.
- Mendatangkan Pahala
Amalan sunnah yang dilakukan meskipun jika ditinggalkan tidak apa-apa namun alangkah baiknya untuk dilakukan. Hal itu dikarenakan setiap amalan sholat sunnah yang dikerjakan akan mendapatkan pahala dan pahala tersebut bisa menjadi tabungan saat di akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar